Kapal selam TNI kini hanya berserah kepada yang maha Esa

Selepas 72 jam operasi mencari dan menyelamat, kapal selam KRI Nanggala-402 milik tentera Indonesia (TNI) masih belum ditemukan.

Ketua Badan Penerangan TNI Angkatan Laut, Julius Widjono dipetik CNN Indonesia berkata pihaknya masih optimistis menemukan KRI Nanggala.

“Kita harus optimis. Kita memohon doa kepada segenap bangsa Indonesia semoga 53 orang bisa selamat,” katanya awal pagi ini.

KRI Nanggala-402, buatan Jerman tahun 1977 yang dioperasikan TNI sejak 1981 itu sedang melakukan latihan dengan membawa 53 anak kapal sebelum hilang.

Kali terakhir kapal selam itu melakukan kontak sebelum terputus hubungan ketika hendak menyelam sekitar jam 03.00 pagi (waktu Indonesia Barat) pada Rabu lalu.

 

Seluruh aset telah dikerahkan untuk mencari kapal selam KRI Nanggala-402.

Menurut TNI, status kapal itu masih lagi “hilang kontak” dan tidak ada bukti menunjukkan ia telah karam.

Beberapa negara telah mengirimkan bantuan dalam operasi mencari kapal selam itu, antaranya Malaysia, Singapura, India, Australia dan Amerika Serikat.

Khamis lalu, Malaysia telah menggerakkan kapal penyelamat kapal selam Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM), MV Mega Bakti.

Menteri Pertahanan, Ismail Sabri Yaakob, berkata TLDM juga turut mengadakan solat hajat bagi mendoakan keselamatan anak kapal dan supaya kapal selam itu segera ditemui.

Pemilihan Parti: Teruskan atau Tangguh, MT UMNO Tentukan Esok

 

Sebelum ini, dilaporkan pasukan mencari dan menyelamat sedang berada pada saat genting lantaran dikatakan oksigen di dalam kapal selam itu hanya dapat bertahan setakat jam 3 pagi, hari Sabtu ini.

Ketua Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono pada sidang akhbar Khamis (22/4) lalu dilaporkan berkata cadangan oksigen yang terdapat di kapal selam KRI Nanggala-402 hanya mampu bertahan sampai 72 jam dari kondisi black out.

“Jadi kemampuan oksigen apabila kondisi black out itu mampu 72 jam.

“Jadi kurang lebih 3 hari. Mudah-mudahan sebelum itu bisa ditemukan,” katanya.

 

 

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker