Lomba Bengong di Jepang, Melambat di Era Serba Cepat

 

Oleh – Yudi Yanto

Lomba Bengong di Jepang, Melambat di Era Serba Cepat

Lomba bengong atau Tokyo Bouttosuru Competition “space-out competition” di Jepang mungkin terdengar aneh, namun sebenarnya memiliki makna mendalam. Lomba ini mengajak peserta untuk duduk diam tanpa melakukan aktivitas apa pun selama 90 menit. Dikenal dengan nama “Tokyo Bouttosuru”, lomba ini menarik perhatian masyarakat Jepang, terutama di tengah budaya kerja yang serba cepat dan penuh tekanan.



Dilansir dari Independent.co.uk, lomba bengong pertama kali diselenggarakan pada 2014 di Seoul, Korea Selatan oleh seniman visual bernama Woopsyang. Ia menciptakan lomba ini sebagai respons terhadap kelelahan yang dialaminya akibat kehidupan yang serba cepat.

Tujuannya sederhana yaitu untuk mendorong orang untuk mengambil waktu istirahat dan melamun tanpa merasa bersalah karena tidak produktif. Woopsyang menyadari bahwa banyak orang di dunia modern mengalami tekanan untuk selalu sibuk. Menurutnya, penting bagi semua orang untuk berhenti sejenak dan menikmati momen istirahat. “Waktu yang tidak produktif untuk tidak melakukan apa pun sebenarnya benar-benar diperlukan bagi orang-orang modern,” ujar Woopsyang.

Melalui lomba ini, ia ingin menegaskan pentingnya mengambil jeda di tengah kehidupan yang penuh tekanan. Lomba ini telah berkembang secara internasional dan diadakan di berbagai kota seperti Beijing, Rotterdam, Taipei, Hong Kong, dan Tokyo. Dikutip dari SoraNews24, pada tahun ini sekitar 100 peserta berkumpul di ARK Karajan Plaza, Roppongi Hills, Tokyo, untuk mengikuti kompetisi ini. Lomba dimulai tepat pukul 14:30 waktu setempat, dan sejak saat itu para peserta harus berusaha sekuat tenaga untuk tidak melakukan apa pun, baik bergerak, berbicara, atau bahkan sekadar menghela napas yang dalam.

Elemen Kreatif Meskipun terlihat sederhana, kompetisi ini memerlukan ketenangan mental dan fisik yang besar untuk bisa bertahan dan tidak tergoda melakukan aktivitas sekecil apa pun. Namun yang membuat lomba ini menarik adalah penggunaan elemen kreatif oleh para pesertanya. Banyak peserta datang mengenakan kostum yang menggambarkan profesi mereka atau gaya hidup mereka sehari-hari.



Sumber – KOMPAS.com

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker